Tim Trisakti Touring Jakarta-Bali dengan Mobil Minyak Jelantah

Asap Knalpot pun Bau Chicken Nugget

Tim Trisakti Touring Jakarta-Bali dengan Mobil Minyak Jelantah
Sejumlah anggota tim energi alternatif Himpunan Mahasiswa Mesin, Universitas Trisakti, Jakarta, saat menunjukkan sampel Biodiesel Jelantah dan tanda rekor dunia MURI. Foto: Tri Mu-joko Bayuaji/Jawa Pos
"Ternyata, bau asap yang kelau dari knalpot juga beraroma chicken nugget. Enak kan," tambah Royan lantas tertawa. "Jadi, kita bisa memilih bau apa yang kita inginkan. Asyik kan," tuturnya lagi.

Secara sekilas, biodiesel jelantah --nama ilmiah minyak jelantah yang sudah diolah sebagai pengganti solar" itu seperti minyak goreng biasa. Para mahasiswa menamai minyak itu dengan B100. Warnanya kuning keemasan, namun tidak sekental minyak goreng.

"Minyak jelantah yang sudah diolah ini siap digunakan," kata Hendra Sufi Marsyah, wakil ketua tim energi alternatif HMM Usakti.

Biodiesel jelantah yang ditunjukkan Hendra adalah sampel BBM yang sudah diproduksi untuk keperluan touring. Mereka memproduksi sekitar 15 jeriken. Satu jerikan berisi 20 liter. "Waktu touring uji coba itu, kami menghabiskan sekitar 13 jeriken atau 260 liter minyak jelantah," kata Hendra sambil menunjuk dua jeriken berisi biodiesel jelantah yang masih tersisa.

MAHASISWA Universitas Trisakti sukses melakukan tur Jakarta-Bali (PP) menggunakan mobil berbahan bakar minyak jelantah. Menariknya, bau asap knalpot

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News