Tim Trisakti Touring Jakarta-Bali dengan Mobil Minyak Jelantah
Asap Knalpot pun Bau Chicken Nugget
Senin, 21 Juni 2010 – 07:47 WIB
Touring dengan biodiesel jelantah itu adalah salah satu peristiwa penting bagi tim riset energi alternatif HMM Usakti. Perjalanan menyusuri jalanan pantai utara (pantura) hingga Bali itu membuktikan bahwa konsumsi BBM biodiesel lebih irit dibandingkan solar.
"Satu liter solar bisa habis dalam 11-13 kilometer, sementara satu liter B100 bisa untuk menempuh jarak 12-15 kilometer," ujar Hendra. Perjalanan sekitar 2.800 km itu ditempuh selama empat hari, 3-7 Mei lalu.
Menurut Hendra, butuh waktu yang panjang untuk bisa menghasilkan biodiesel jelantah yang siap pakai. Riset B100 itu merupakan kelanjutan penelitian yang sudah dilakukan para senior mereka sejak tahun 2005. "Kami sendiri mulai bekerja sejak Mei tahun lalu (2009, Red)," kata Hendra.
Pada 2005 sebenarnya tim energi alternatif yang digawangi angkatan 2002 sudah berhasil memformulasikan biodiesel jelantah. Namun, BBM alternatif itu belum bisa diaplikasikan pada mesin kendaraan bermotor. "Kadar metanolnya masih terlalu tinggi," tutur mahasiswa angkatan 2006 itu.
MAHASISWA Universitas Trisakti sukses melakukan tur Jakarta-Bali (PP) menggunakan mobil berbahan bakar minyak jelantah. Menariknya, bau asap knalpot
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala