Tim Trisakti Touring Jakarta-Bali dengan Mobil Minyak Jelantah
Asap Knalpot pun Bau Chicken Nugget
Senin, 21 Juni 2010 – 07:47 WIB
Dengan kadar metanol tinggi, biodiesel itu mudah merusak mesin. Apalagi, kendaraan bermotor memiliki putaran mesin tinggi. Jika dipaksakan bisa memperpendek usia mesin. "Pengaruhnya ke oli mesin juga. Jika standar oli mesin bisa dipakai 5.000 kilometer, dengan metanol tinggi hanya bisa terpakai 1.000 kilometer," jelasnya.
Tugas tim energi alternatif angkatan Hendra-lah yang kemudian mendapatkan tugas memurnikan biodiesel jelantah itu. Tim riset tersebut diketuai Mula Setyo, mahasiswa mesin, dengan anggota Royan Thalib, M.G. Roby, Hendra Sufri Masyah, dan Ari Pramudianto. Semua mahasiswa angkatan 2006. Tim juga merekrut muka baru dari angkatan 2009, yakni Wanda Adityo dan Carmen. Tim ini didampingi Duddy Suherman, alumnus angkatan 2002 sebagai penasihat.
Hendra dkk. kemudian mencoba mengulang metode riset yang pernah dilakukan seniornya. Awalnya, minyak jelantah disortir. Sebab, kualitas setiap jelantah berbeda. Ada yang tercampur dengan oli, ada pula yang tercampur air, seperti yang terdapat pada bekas penggorengan ikan lele. "Setelah disortir, dipanaskan untuk dipisahkan dari campurannya," kata Hendra.
Tujuan pemanasan itu untuk mengurangi kadar air. Setelah itu dilakukan penyaringan untuk mendapatkan jelantah murni. Jelantah murni itu kemudian direaksikan dengan cairan metoksi dan menghasilkan metil ester dan gliserin. "Metil ester-nya yang dipakai. Sedangkan gliserinnya disimpan karena memiliki fungsi lain. Misalnya untuk bahan dasar pembuatan sabun mandi," kata Hendra sambil menunjuk puluhan botol bekas air mineral berisi gliserin.
MAHASISWA Universitas Trisakti sukses melakukan tur Jakarta-Bali (PP) menggunakan mobil berbahan bakar minyak jelantah. Menariknya, bau asap knalpot
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala