Timbulkan Bau Tak Sedap, Ini Kandungan Polutan di Kali Item
jpnn.com, JAKARTA - Bau tidak sedap kembali tercium di Kali Item. Itu dikarenakan Pemprov DKI telah membuka waring hitam yang dipasang jelang Asian Games lalu. Bau tersebut tentu membuat masyarakat dan pengguna jalan terganggu.
Kabid Pengendalian Dampak Lingkungan DLH DKI Jakarta Andono Warih menyatakan kumuh dan baunya kali memang sebagian besar disebabkan oleh detergen yang mengendap akhirnya berbau busuk.
Namun ternyata tidak hanya detergen, Andono menyatakan penyebab lain adalah bahan-bahan organik atau chemical oxygen demand. Sehingga, kandungan tersebut memakan oksigen yang ada di air.
"Itu menimbulkan buih dan pembusukan di air yang kita lihat sebagai airnya menjadi hitam. Sebetulnya kalau airnya ngalir terus menerus, akan terjadi pemulihan diri dari sungai, jadi sungainya bisa terjaga," tuturnya saat dikonfirmasi, Sabtu (5/1).
Sayangnya, Andono melihat di Jakarta sungai-sungai tidak mengalir dengan baik. Sehingga terjadi pembusukan karena bahan organik yang berasal dari limbah domestik dan rumah tangga.
"Bekas cucian dapur, cucian sisa-sisa makanan, itu kan organik yang terbuang di saluran kita dan berakhir di sungai dan di laut kita. Kalau dibayangkan pantes bau kan," ungkapnya.
Andono menyatakan Pemprov DKI Jakarta tengah membenahi hal ini dengan membina koordinasi pembenahan di hulu. Sebab, jika tidak tertangani maka ekosistem kali dan sungai akan semakin memburuk.
"Sebaiknya tidak dikonsumsi sebagai air minum, ya itu harus melalui treatment-treatment atau pengelolaan-pengelolaan untuk membersihkannya ya," tandasnya. (jpc)
Bau tidak sedap kembali tercium di Kali Item. Itu dikarenakan Pemprov DKI telah membuka waring hitam yang dipasang jelang Asian Games lalu.
Redaktur & Reporter : Adil
- 12 Jurus Ridwan Kamil Atasi Polusi di Jakarta
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- KPBB Dorong Produksi BBM Euro 4, Pertamina Dianggap Kunci Pengurangan Polusi
- BBM Berkadar Sulfur Tinggi, Ancaman Serius bagi Kualitas Udara Jakarta
- Atasi Polusi Udara Jakarta dengan Integrasi Data dan Inventarisasi Emisi
- Ide Terakhir