Timbunan Tisu Basah di Saluran Pembuangan Tasmania Habiskan Miliaran

Royce Aldred dari TasWater mengatakan, tidak larutnya tisu basah dalam air telah diketahui dengan baik tapi lembaga ini telah melakukan eksperimen sendiri untuk menekakan pengetahuan itu.
Tiga toples yang diisi dengan tisu toilet biasa, tisu basah dan tisu bayi diamati selama 18 bulan terakhir, dan membuktikan betapa berbahayanya sejumlah produk tersebut.
"Hasil yang kami dapatkan menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar larut seperti yang anda pikirkan," sebutnya.
Ia menjelaskan, "Bila Anda membandingkannya dengan kertas toilet biasa, kertas toilet ini larut menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dengan cukup cepat di sistem pembuangan kami.”
"Tisu flushable tidak rusak cukup lama, jika sama sekali," imbuhnya.
Aldred mengatakan, memperbaiki masalah ini justru mengalihkan sumber daya berharga yang ada.

Supplied: TasWater
Semuanya kembali ke prinsip ‘4 P’
"Itu bisa berarti bahwa sebuah pipa benar-benar pecah atau memiliki lubang terbuka, atau air kembali ke stasiun pompa dan meluap ke sungai atau ke darat," terang Aldred.
Otoritas perairan Tasmania, TasWater, telah mengajukan permohonan untuk menghentikan biaya yang disebabkan oleh limbah padat di saluran pembuangan. Mereka meminta warga untuk berpegang pada prinsip "4 P" (pee, poo, puke, paper), yaitu
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia