Timbunan Tisu Basah di Saluran Pembuangan Tasmania Habiskan Miliaran
Royce Aldred dari TasWater mengatakan, tidak larutnya tisu basah dalam air telah diketahui dengan baik tapi lembaga ini telah melakukan eksperimen sendiri untuk menekakan pengetahuan itu.
Tiga toples yang diisi dengan tisu toilet biasa, tisu basah dan tisu bayi diamati selama 18 bulan terakhir, dan membuktikan betapa berbahayanya sejumlah produk tersebut.
"Hasil yang kami dapatkan menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar larut seperti yang anda pikirkan," sebutnya.
Ia menjelaskan, "Bila Anda membandingkannya dengan kertas toilet biasa, kertas toilet ini larut menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dengan cukup cepat di sistem pembuangan kami.”
"Tisu flushable tidak rusak cukup lama, jika sama sekali," imbuhnya.
Aldred mengatakan, memperbaiki masalah ini justru mengalihkan sumber daya berharga yang ada.
Semuanya kembali ke prinsip ‘4 P’
"Itu bisa berarti bahwa sebuah pipa benar-benar pecah atau memiliki lubang terbuka, atau air kembali ke stasiun pompa dan meluap ke sungai atau ke darat," terang Aldred.
Otoritas perairan Tasmania, TasWater, telah mengajukan permohonan untuk menghentikan biaya yang disebabkan oleh limbah padat di saluran pembuangan. Mereka meminta warga untuk berpegang pada prinsip "4 P" (pee, poo, puke, paper), yaitu
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat