Timnas AMIN Kritik Kebijakan ITB Cicil Uang Kuliah Lewat Pinjol

jpnn.com - JAKARTA - Deputi Tim Nasional (Timnas) Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Hendry Harmen mengkritik kebijakan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dia menilai kebijakan ITB memberi kesempatan mahasiswa membayar cicilan uang kuliah lewat pinjaman online (pinjol) sangat tidak tepat.
"Kebijakan pinjol itu telah mengabaikan kontitusi dan membunuh masa depan mahasiwa," ujar Hendry dalam keterangannya diterima Minggu (28/1).
Menurut mantan Ketua Ikatan Alumni (IA) ITB periode 2010-2015 ini, di beberapa negara seperti di Amerika Serikat, utang pinjaman mahasiswa berhubungan negatif dengan kepuasan hidup dan kesejahteraan psikologis, serta berhubungan negatif dengan status kesehatan.
"Pinjaman mahasiswa menciptakan tekanan keuangan selama kuliah sehingga melemahkan kinerja akademis mahasiswa dan mengurangi kemungkinan penyelesaian gelar," ucapnya.
Alasan lain, kata Hendry, pinjaman online belakangan ini telah menjadi permasalahan kronis di tengah masyarakat.
Dia menunjuk banyaknya kasus depresi hingga bunuh diri karena terlilit pinjol.
Hendry lantas mengingatkan bahwa pada Pasal 31 UUD 1945 setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Deputi Timnas Pasangan AMIN, Hendry Harmen mengkritik kebijakan ITB mahasiswa cicil uang kuliah lewat pinjol.
- Ari Lasso Diteror Penagih Pinjol, Responsnya Mengejutkan
- Lawan Judol dan Pinjol Ilegal, Ibas: Ciptakan Ruang Digital yang Lebih Aman & Produktif
- Kolonel Arm Untoro Hariyanto: Prajurit TNI Jangan Cengeng!
- Tren Pinjol dan Investasi Bodong Meningkat, Ahmad Najib Minta Regulasi Diperketat
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Edukasi Bahaya Judol & Pinjol di Malang, Menkomdigi: Saya Pastikan Pemerintah Akan Terus Bekerja