Timnas AMIN Menduga Kubu Prabowo-Gibran Politisasi Kepala Desa saat Kampanye

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Tim Hukum Nasional (THN) Timnas AMIN Ari Yusuf Amir menduga pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran telah mempolitisasi kepala desa saat kampanye.
Politisasi tersebut menurutnya dilakukan dengan dua pola. Pertama, pelibatan kepala desa (kades) untuk kepentingan politik paslon 02.
Salah satunya, saat Gibran Rakabuming Raka diduga bertemu dengan sejumlah kades di Maluku pada Senin (8/1) lalu.
“Patut diduga kepala desa tersebut akan mengarahkan warganya untuk mendukung paslon 02, sebagimana pertemuan desa bersatu di Jakarta dan pertemuan kepala desa di maluku yang keduanya dilakukan oleh paslon 02,” ucap Ari di Jalan Diponegoro 10, Jakarta Pusat, Rabu (17/1).
Pola selanjutnya, dengan cara krimialisasi terhadap kepala desa seperti dalam kasus dugaan penyelewengan pengelolaan dana desa.
Menurut Ari, banyak kepala desa yang sebenanrya baik, jujur, dan berbakti kepada desanya, tetapi ada kesalahan administrasi dalam pengelolaan anggaran.
“Inilah yang digunakan oleh aparat penegak hukum untuk menekan mereka dengan cara kriminalisasi agar mengikuti keinginannya mendukung salah satu paslon,” kata dia.
Kedua, cara politisasi tersebut dinilai berbahaya bagi legitimasi pemimpin yang terpilih kelak.
Tim hukum Timnas AMIN Ari Yusuf Amir menduga Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran politisasi kepala desa (kades). Ada pola kriminalisasi.
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Praperadilan Korban Kriminalisasi Dikabulkan, Penasihat Hukum Apresiasi PN Tangerang
- Iwan Soelasno: Kades Jangan Risau, Desa Punya 6 Sumber Pendapatan
- Prabowo Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Anggarannya dari Sini
- Terdakwa Korupsi Dana Desa Dituntut 5,6 Tahun Penjara
- Presidium PNI Serukan Persatuan Nasional untuk Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran