Timnas AMIN Sebut Pengadaan Alutsista via Ordal Rawan Mark Up
Terlebih kalau pengadaannya adalah alutsista, potensi problemnya menurut Reza menjadi lebih jauh lagi.
Dia menyebut bila procurement atau pengadaannya dengan ordal itu adalah alutsista, maka kompleksitas dan risikonya menjadi lebih tinggi.
"Alutsista yang dibeli bisa tidak semestinya yang berarti tidak efektif dan efisien bagi kebutuhan atau spesifikasi sistem pertahanan dan keamanan Indonesia," ucapnya.
Selain itu, jika yang dibeli alutsista bekas, misalnya, juga rawan terjadi kecelakaan sebagaimana yang kerap kali terjadi belakangan ini sehingga membahayakan nyawa TNI, Polri penggunanya serta masyarakat secara umum.
"Kalau kita lihat prinsip audit perangkat di manapun kan, keselamatan pengguna dan masyarakat itu yang terutama, baru menyelamatkan atau memulihkan (recovery) perangkatnya itu sendiri, kan,” kata dia.(*/jpnn.com)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Jubir timnas AMIN Reiza Patters menilai pengadaan alutsista melalui orang dalam alias ordal rawan mark up dan berpotensi barang tak berkualitas.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Prabowo Subianto jadi Teladan Masyarakat untuk Gigih Berjuang Capai Mimpi
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Ini Fungsi Dewan Pertahanan Nasional yang Dibentuk Presiden Prabowo
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB