Timnas AMIN Sebut Pengadaan Alutsista via Ordal Rawan Mark Up

Terlebih kalau pengadaannya adalah alutsista, potensi problemnya menurut Reza menjadi lebih jauh lagi.
Dia menyebut bila procurement atau pengadaannya dengan ordal itu adalah alutsista, maka kompleksitas dan risikonya menjadi lebih tinggi.
"Alutsista yang dibeli bisa tidak semestinya yang berarti tidak efektif dan efisien bagi kebutuhan atau spesifikasi sistem pertahanan dan keamanan Indonesia," ucapnya.
Selain itu, jika yang dibeli alutsista bekas, misalnya, juga rawan terjadi kecelakaan sebagaimana yang kerap kali terjadi belakangan ini sehingga membahayakan nyawa TNI, Polri penggunanya serta masyarakat secara umum.
"Kalau kita lihat prinsip audit perangkat di manapun kan, keselamatan pengguna dan masyarakat itu yang terutama, baru menyelamatkan atau memulihkan (recovery) perangkatnya itu sendiri, kan,” kata dia.(*/jpnn.com)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Jubir timnas AMIN Reiza Patters menilai pengadaan alutsista melalui orang dalam alias ordal rawan mark up dan berpotensi barang tak berkualitas.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Prabowo Tak Targetkan Angka untuk Tarif Impor Trump, Asalkan Diturunkan
- Langkah Prabowo Dinilai Jadi Pemantik Sentimen Positif IHSG
- Bea Cukai dan TNI Memperkuat Sinergi Pengawasan yang Solid di Yogyakarta dan Nunukan
- Budi Gunawan Anggap Lawatan Prabowo ke Lima Negara Menghasilkan Kerja Sama Strategis
- Ceritakan Persahabatan Puluhan Tahun dengan Prabowo, Raja Yordania: Tak Terlupakan
- IHSG Menghijau, Pakar Nilai Investor Optimistis dengan Kebijakan Prabowo