Timnas Belum Bisa Melupakan All England 2021, Permintaan Maaf BWF Tidak Cukup
"BWF adalah pelindung, dan kami (atlet) adalah aset mereka yang harus dinaungi. Mereka harus bisa lebih bertanggung jawab dengan respons mereka saat diarahkan NHS. Misalnya saat dikeluarkan dari hall, seharusnya ada pembicaran dua arah lebih dulu dengan manajer tim. Tapi di kejadian kemarin mereka main paksa dan memutuskan sepihak," kata Greysia.
Skuad Merah Putih sejatinya memahami peran NHS selaku otoritas kesehatan yang harus dipatuhi oleh BWF, namun BWF juga wajib memahami kebutuhan peserta sehingga merasa aman dengan naungan mereka.
Dalam kesempatan ini timnas juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada PBSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di London, media nasional, serta masyarakat Indonesia yang mencurahkan bantuan dan dukungan kepada mereka.
"Kami sangat berterima kasih kepada negara yang sudah memperjuangkan dan melindungi kami. Usaha mereka untuk melindungi atletnya sangat luar biasa dan kami sangat mengapresiasi," imbuh Greysia. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Saat pemain dikeluarkan paksa dari aula All England 2021 oleh NHS, di mana dan apa respons BWF?
Redaktur & Reporter : Adek
- Malaysia Open 2025: Era Baru Dimulai, Indonesia Tak Disebut
- Daftar Unggulan BWF World Tour Finals 2024, Hari Ini Pengundian Grup
- Viktor Axelsen Menantang BWF, Ada Apa?
- Ada Wajib Militer, Peserta BWF World Tour Finals 2024 Berubah
- Menanti Peran Baru Greysia Polii di Kepengurusan Baru PBSI Periode 2024–2028
- Inilah Kontestan BWF World Tour Finals 2024, Ngeri di Tunggal Putra