Timnas Datang Bermodal Status Underdog

Timnas Datang Bermodal Status Underdog
Alfred Riedl dan Wolfgang Pikal. Foto: dok.JPNN

"Minimal, kalau kami mencoba menerapkannya, kami masih bisa untuk meredam keganasan mereka," sebutnya.

Beberapa kelebihan Saud Kariri dkk disebutkan oleh pelatih yang pernah membesut timnas Laos tersebut. Mulai dari kecepatan dua pemain sayapnya, hingga ketajaman dua bomber andalannya, Nasser Al Shamrani dan Naif Hazazi. Pun demikian dengan pengatur serangannya Taisir Al-Jassim bersama gelandang sarat pengalaman, Saud Kariri.

"Yang pasti mereka punya dua sayap yang bagus dengan dipadu kualitas penyerang yang bagus juga. Saya harap pemain bisa cepat beradaptasi dengan permainan tim lawan, soal bagaimana nanti untuk meredamnya, itu sudah kami tentukan caranya," bebernya.

Hingga kini Riedl belum menentukan komposisi pakem skuadnya, baik 4-4-2 atau pola lainnya.

Dalam sesi latihan terakhir Minggu pagi di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang, Riedl menerapkan simulasi pertandingan kepada anak asuhnya. Minus Muhammad Ridwan yang sempat mengalami cedera ringan saat latihan, timnas dibagi menjadi dua tim, satu tim berisi 11 pemain, lainnya dengan 8 pemain.

Menurut asisten pelatih Wolfgang Pikal yang ikut mendampingi Riedl dalam sesi latihan itu, opsi itu dipilih untuk membiasakan anak asuhnya dengan permainan lawan. Terutama untuk dapat memuluskan skema bertahannya.

"Dengan seperti itu kami sudah siap untuk menerima pressure dari permainan lawan," pungkasnya. (ren)


TANGERANG - Timnas senior tidak mau sekedar kata sayonara dalam lawatannya ke Arab Saudi, di babak Prakualifikasi Piala Asia 2015, 5 Maret besok.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News