btn close ads

Timnas Indonesia Kalah Tebal, Firasat Kluivert Berujung Mimpi Buruk

Timnas Indonesia Kalah Tebal, Firasat Kluivert Berujung Mimpi Buruk
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert tengah berdiskusi dengan Alex Pastoor, dan Gerald Vanenburg saat sesi latihan menjelang laga melawan Australia di Stadion Netstrata Jubilee, Sydney, Selasa, (18/3). Foto: Dokumentasi PSSI

jpnn.com - JAKARTA - Timnas Indonesia kalah tebal 1-5 dari Australia pada laga ketujuh putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Sydney Football Stadium, Sydney, Kamis (20/3).

Sehari sebelum pertandingan melawan Australia, Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert mengaku memiliki firasat bagus.

Datang sebagai mantan pemain yang namanya besar di Barcelona dan timnas Belanda, Kluivert membawa harapan besar. Kedatangannya sempat diragukan, tetapi perlahan mulai mendapat kepercayaan.

Setelah dua bulan lalu resmi diumumkan, optimisme penggemar mulai terbentuk karena keterbukaan Kluivert memperhatikan talenta lokal dari Liga 1 Indonesia. Debutnya kemudian digadang-gadang akan sesuai dengan yang direncanakan.

Satu poin menjadi target awal Kluivert. Seiring berjalannya waktu, dengan tambahan empat pemain baru yaitu Ole Romeny, Joey pelupessy, Dean James, dan Emil Audero, serta performa Australia yang tak menyakinkan dalam tiga pertandingan terakhir, target Kluivert pun berubah.

Target satu poin berubah menjadi tiga poin yang harus dibawa pulang dari Sydney.

Optimisme ini juga muncul setelah pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, September tahun lalu, Indonesia berhasil menahan imbang 0-0 Socceroos.

“Kami datang ke sini untuk mendapatkan hasil yang baik, dan hasil yang baik berarti kemenangan,” kata Kluivert saat memimpin latihan perdananya di Stadion Netstrata Jubilee, Sydney, Selasa (21/3).

Timnas Indonesia kalah telak melawan Australia, menjadi mimpi buruk bagi Patrick Kluivert.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News