Timnas Indonesia Kalah Tebal, Firasat Kluivert Berujung Mimpi Buruk

Timnas Indonesia Kalah Tebal, Firasat Kluivert Berujung Mimpi Buruk
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert tengah berdiskusi dengan Alex Pastoor, dan Gerald Vanenburg saat sesi latihan menjelang laga melawan Australia di Stadion Netstrata Jubilee, Sydney, Selasa, (18/3). Foto: Dokumentasi PSSI

Australia mengoleksi 10 poin di posisi kedua berkat kemenangan ini, meninggalkan Indonesia yang saat ini berada di posisi keempat dengan enam poin, dengan selisih gol minus tujuh.

Dengan tiga laga tersisa, jalur ke Piala Dunia 2026 untuk Indonesia terbuka dari posisi ketiga dan keempat, guna melaju ke putaran keempat untuk mendapatkan tiket tersisa.

Syaratnya, Indonesia minimal wajib memenangkan dua laga kandang melawan Bahrain pada Selasa (25/3) dan China pada 5 Juni.

Asumsi Indonesia akan kalah melawan Jepang pada laga terakhir nanti, maka tim Garuda berpeluang melaju ke putaran keempat dengan koleksi 12 poin.

Sydney, yang seharusnya menjadi panggung pembuktian, justru menjelma penambah luka bagi Kluivert. Keyakinan memberi kejutan malah berujung petaka karena sang lawan, yang sudah enam kali bermain di Piala Dunia, terlalu perkasa.

Namun, sepak bola selalu memberikan kesempatan kedua. Untuk menebus kekecewaan pendukung tim Garuda, kesempatan kedua ini seharusnya haram disia-siakannya, salah satunya adalah saat menghadapi Bahrain di Jakarta. (Zaro Ezza Syachniar/antara/jpnn)

Timnas Indonesia kalah telak melawan Australia, menjadi mimpi buruk bagi Patrick Kluivert.


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News