Timnas Merah Putih setelah Gagal Raih Trofi AFF 2010
Terharu Dielu-elukan Suporter hingga Kamar Hotel
Jumat, 31 Desember 2010 – 10:01 WIB
Suasana beku tersebut belum berubah ketika tim meninggalkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pukul 22.15. Hal itu terjadi tak lain karena ribuan suporter Merah Putih ternyata masih setia menanti dan mendukung penuh para pahlawan timnas tersebut.
Ribuan suporter itu sengaja menunggu bus PSSI yang mengangkut para pemain karena ingin tetap memberikan semangat kepada Firman Utina dkk. Di dalam bus yang berjalan lambat, skuad timnas hanya bisa melambaikan tangan kepada para pendukung fanatik tersebut. Di sepanjang jalan menuju Hotel Sultan tempat mereka menginap, massa di kanan kiri jalan juga tak henti-henti mengelukan nama para pemain. Skuad timnas pun tampak terharu melihat antusias para penggila bola (gibol) tersebut.
Situasi itu masih berlanjut kemarin (30/12). Pukul 09.00, tim resmi dibubarkan. Acara seremonial terakhir sebelum para pemain kembali ke klub masing-masing berupa jamuan makan siang oleh sponsor apparel timnas di sebuah restoran di Mal Senayan City, Jakarta. Seluruh pemain dan ofisial tampak hadir dalam acara yang tertutup untuk media itu.
Mengetahui ada skuad timnas di mal tersebut, para pengunjung pun akhirnya "menyerbu" ke tempat acara makan siang para pemain itu. Para pemain yang tampak rileks terlihat antusias menerima permintaan para penggemar untuk berfoto bersama atau permintaan tanda tangan. Irfan Bachdim, Christian Gonzales, dan Firman Utina menjadi pemain yang paling banyak diburu fans.
Timnas Indonesia gagal menjuarai Piala AFF 2010. Tapi, Firman Utina dkk berhasil "memenangkan" hati masyarakat Indonesia. Mereka pun terus
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408