Timnas Skotlandia Lawan Rasisme, meski Memilih Tak Berlutut
jpnn.com, SKOTLANDIA - Para pemain tim nasional (timnas) Skotlandia akan tetap menentang rasisme.
Namun pada pertandingan kualifikasi piala dunia melawan Austria, Kamis, mereka tidak akan melakukan aksi simbolis dengan berlutut jelang kick-off.
Beberapa pemain tim Liga Utama Skotlandia termasuk juara Rangers dan rival mereka di Glasgow, Celtic, memilih untuk tidak berlutut sebelum pertandingan mereka akhir pekan lalu.
Tim Rangers, Celtic, Dundee United dan Motherwell semuanya berdiri sebelum kick-off, setelah memutuskan bahwa itu adalah cara yang lebih tepat untuk menyerukan tindakan dan perubahan.
Skotlandia akan melakukan hal yang sama pada pembukaan kualifikasi Piala Dunia di Hampden Park, Kamis.
Para pemain Celtic dan Rangers bersatu dalam solidaritas dengan Glen Kamara setelah gelandang Rangers itu melaporkan "pelecehan rasis yang keji" selama pertandingan Liga Europa.
UEFA sedang menyelidiki masalah tersebut setelah pemain Slavia Praha Ondrej Kudela membantah tuduhan tersebut.
Penyerang Crystal Palace Wilfried Zaha baru-baru ini menjadi pemain Liga Utama Inggris pertama yang berdiri alih-alih berlutut.
Timnas Skotlandia menentang rasisme, meski tidak melakukan aksi simbolis berlutut jelang kick-off.
- Brasil Optimistis Melaju ke Piala Dunia 2026
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Akan Kembali Berjuang di Bulan Puasa
- Herve Renard: Selamat untuk Timnas Indonesia, Mereka Layak Menang
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Ernando Ari Minta Skuad Garuda Mewaspadai Serangan Balik
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Shin Tae Yong tidak akan Memaksakan Memainkan Kevin Diks
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Renard Sebut Skuad Garuda Punya 3 Kelebihan