Timor Leste Akan Desak Perubahan Batas Laut dengan Australia
Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyatakan Presiden terpilih Francisco Guterres akan kembali mendorong perlunya perubahan batas laut antara negara itu dengan Australia.
Menurut Ramos-Horta, hubungan Timor Leste dengan Australia terlalu penting untuk berubah secara dramatis.
Namun, katanya, Guterres, yang juga dikenal sebagai "Lu-Olo", akan memperbarui desakan negaranya untuk batas laut di pertengahan antara Timor Leste dan Australia.
Australia dan Timor Leste saat ini sedang menegosiasikan ulang batas laut mereka, karena perjanjian sebelumnya dibatalkan setelah terungkap bahwa agen mata-mata Australia menyadap kantor pemerintahan Timor Lesta selama perundingan.
Perjanjian yang sekarang tidak berlaku tersebut menempatkan 80 persen ladang minyak dan gas di wilayah Greater Sunrise bernilai sekitar $ 40 miliar masuk dalam wilayah Australia.
Ramos-Horta, peraih Nobel yang menjadi presiden dari tahun 2007 sampai 2012, memperkirakan Presiden terpilih Guterres akan mempertahankan desakan Timor Leste untuk menentukan batas yang seimbang, yang akan membuat Great Sunrise sepenuhnya berada di wilayah Timor Leste.
Keamanan energi menjadi isu politik besar di Australia beberapa bulan terakhir, dengan meningkatnya potensi kekurangan gas di sejumlah bagian negara.
Tapi Timor Leste merupakan negara kecil yang sedang mendiversifikasi ekonominya 17 tahun setelah merdeka menyusul perjuangan berdarah selama 25 tahun melawan Indonesia setelah Portugis meninggalkan pulau yang dijajahnya itu pada 1975.
Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyatakan Presiden terpilih Francisco Guterres akan kembali mendorong perlunya perubahan batas laut antara negara itu dengan Australia.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan