Timor Leste Akan Desak Perubahan Batas Laut dengan Australia
Ramos-Horta akan berbicara dalam event Darwin Press Club dan Fakultas Hukum Charles Darwin University di Kota Darwin Kamis (11/5/2017) malam.
Dalam wawancara menjelang kegiatan itu, Ramos-Horta mengatakan bahwa begitu batas tersebut disetujui, akan ada kesempatan kedua negara bekerja sama memanfaatkan cadangan energi tersebut.
"Australia adalah negara terdekat [ke Timor Leste], masuk akal bagi kami untuk terlibat dengan Australia terkait keamanan energi dengan bersama-sama mengambil manfaat dari eksplorasi, komersialisasi sumber daya di Laut Timor bersama," katanya.
Dia menambahkan bahwa negaranya juga menginginkan bantuan Australia dalam masalah keamanan maritim seperti penyelundupan manusia dan penangkapan ikan secara ilegal.
'Terlalu penting'
Presiden terpilih Guterres adalah orang pertama yang terpilih sebagai presiden saat masih menjadi anggota sebuah partai politik pada bulan Maret lalu.
Dia menjabat ketua Fretilin, partai yang tadinya merupakan kelompok pejuang kemerdekaan.
Semua mantan presiden Timor Leste sebelumnya telah mengundurkan diri dari parpol sebelum mencalonkan diri menjadi presiden.
Guterres rencananya dilantik pada tanggal 20 Mei 2017.
Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyatakan Presiden terpilih Francisco Guterres akan kembali mendorong perlunya perubahan batas laut antara negara itu dengan Australia.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan