Timor Leste Akan Desak Perubahan Batas Laut dengan Australia
Ramos-Horta mengatakan bahwa hubungan Timor Leste dengan Australia tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Guterres.
"Hubungan dengan Australia terlalu penting untuk berharap adanya perubahan signifikan dari presiden baru, pemerintahan baru," katanya.
"Hubungan sangat penting dan sangat bagus, kita memiliki kerjasama sangat baik di semua tingkatan," jelasnya.
"Justru Presiden Lu-Olo akan lebih aktif dalam mengembangkan hubungan di Australia," kata Ramos-Horta.
Tidak akan mendukung klaim China
Kepada Program Lateline ABC pekan lalu, Ramos-Horta mengatakan bahwa perselisihan dengan Australia mengenai batas maritim dan sumber daya gas berisiko mendorong Timor Leste secara diplomatis lebih dekat ke China.
China telah membangun istana kepresidenan Timor Leste di Dili, serta membangun gedung Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan negara itu sebagai hadiah untuk rakyat Timor Leste.
Namun dia mengatakan hubungan negaranya dengan China tidak akan menjadikan negara ini mendukung klaim kontroversial China di Laut China Selatan.
"Australia memiliki hubungan yang lebih besar dengan China dibanding kami," katanya.
Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyatakan Presiden terpilih Francisco Guterres akan kembali mendorong perlunya perubahan batas laut antara negara itu dengan Australia.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan