Timor Leste Disarankan Minta Bantuan Lahan Karantina ke Australia

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menyarankan kepada pemerintah Timor Leste meminta bantuan lahan untuk mengarantina warganya yang akan dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok kepada Australia.

Hal ini disampaikan Saleh saat dimintai tanggapan atas pernyataan Menteri Perencanaan dan Investasi Timor Leste Xanana Gusmao bahwa negaranya akan meminta bantuan kepada Indonesia untuk menyediakan tempat karantina bagi WN Timor Leste sepulangnya dari Wuhan.

“Tentu kita merasa prihatin terhadap Timor Leste yang meminta bantuan pada Indonesia. Namun demikian, kita mendesak ada pemerintah kita umtuk lebih fokus mengurus warga negara kita dan menjaga agar seluruh wilayah Indonesia ini tidak terpapar, atau tidak dimasuki virus Corona ini,” ucap Saleh saat dihubungi Selasa malam (4/2).

Adapun soal permohonan bantuan dari Timor Leste, lanjut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, tentu tidak ada kewajiban yang mengharuskan Indonesia untuk membantu menyediakan lahan tersebut.

Di sisi lain, legislator asal Sumatera Utara ini mempertimbangkan psikologis masyarakat kita yang memiliki ketakutan terinfeksi virus Corona. Hal itu menurutnya terbukti dengan reaksi masyarakat Natuna saat daerah itu dijadikan lokasi karantina WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

"Di Indonesia sendiri begitu dikasih lahan di Natuna untuk lokasi evakuasi, ada kontroversi tersendiri yang muncul. Padahal yang dievakuasi itu adalah warga negara kita sendiri. Nah, bagaimana namti kalau warga negara lain,” jelas Saleh.

Oleh karena itu, mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menyarankan pemerintah Timor Leste juga membangun komunikasi dengan Australia untuk meminta bantuan soal lahan karantina tersebut.

"Sebaiknya Timor Leste minta bantuannya ke Australia, karena Australia kan juga negara tetangganya. Selama ini riwayat hubungan mereka juga baik. Seringkali Australia juga membantu Timor Leste dalam hal pemberdayaan masyarakat di sana," tutur Saleh.