Timses Jokowi Sindir Prabowo Subianto Didukung Tiongkok

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Timses Jokowi - Ma’ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir melontarkan sindiran kepada Prabowo Subianto yang menghadiri perayaan kemerdekaan ke-69 Republik Rakyat Cina pada 27 September lalu di Hotel Sangri-La Jakarta.

Padahal, kata Inas, selama ini Prabowo dikenal sebagai sosok yang anti Cina. "Tapi dalam perayaan tersebut Prabowo nampak sangat patuh kepada Cina. Mengatakan hubungan antara Indonesia dengan China sangat penting dan harus dipelihara bahkan ditingkatkan," kata Inas Nasrullah Zubir dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/9).

Inas kemudian menganalisis manuver China yang menggoda Prabowo. Dia melihat, saat ini Cina membutuhkan bantuan untuk menguasai laut Natuna Utara dan sumber daya alam Indonesia.

Kedatangan Duta Besar China untuk RI Xiao Qian ke kediaman Prabowo pada Rabu, 26 September 2018 menjadi awal kecurigannya. "Maka bisa saja logistik Prabowo dalam Pilpres 2019 nanti dijamin aman," tutur Ketua DPP Hanura itu.

Lanjut Inas, keputusan Jokowi mengganti nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara menimbulkan protes dari pihak Beijing. Cara Jokowi ini dinilainya sebagai sikap tegas pemerintahan RI soal wilayah kedaulatan.

"Beijing tentunya tidak akan berhenti hanya sekedar protes, tapi juga akan berupaya menjatuhkan Jokowi dalam Pemilu 2019 melalui operasi intelejen yang akan melibatkan lawan politik Jokowi maupun oposisi melalui berbagai cara, di antaranya yang sudah berjalan adalah menyelundupkan tenaga kerja cina ke Indonesia lalu menginformasikan kepada lawan politik Jokowi, kemudian di-blow up di media untuk dijadikan head line seolah-olah Jokowi telah menerima tenaga kerja dari Cina. Tapi Alhamdulillah pemerintah sigap dan menangkap mereka semua lalu medeportasikan ke negara asalnya," tukasnya.

Namun, di sisi lain, lawan politik Jokowi yaitu Prabowo seolah kehilangan kemaluan. Sebab, ia menyebut selama ini pihak oposisi yang dipimpin Prabowo sering mengkritik Jokowi dengan istilah antek China.

"Ngototnya Jokowi yang lebih mementingkan kedaulatan Indonesia makin buat Beijing berang, dan negara Cina dipastikan akan memilih bekerja sama dengan oposisi yang dipimpin Prabowo," jelas Inas yang juga Ketua Fraksi Hanura di DPR itu. (mg7/jpnn)