Timur Tengah Harapkan Produk Indonesia
Senin, 06 April 2009 – 08:33 WIB
Negara Timur Tengah sendiri memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen tahun 2007 dan meningkat menjadi 6,1 persen 2008, sedangkan pertumbuhan ekonomi negara maju 2007 sebesar 2,2 persen lalu menurun menjadi hanya 0,8 persen pada 2008.
Baca Juga:
Tingkat investasi 2009 di negara Timur Tengah senilai USD 56 miliar, menurun dibanding 2008 senilai USD 307,6 miliar, tapi tetap prospektif bagi pertumbuhan ekspor non migas Indonesia ke negara itu.
Oleh sebab itu, kata Radu, Indonesia perlu diversifikasi pasar ekspor ke pasar nontradisonal sebagai langkah alternatif mengembangkan ekspor non migas. Selama ini ekspor nonmigas Indonesia masih terkonsentrasi di pasar tradisional, seperti Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Cina dan Asean dengan pangsa pasar 86 persen, sisanya pasar nontradisonal nonmigas.
Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah, yakin negara Timur Tengah akan berinvestasi di Kepulauan Riau khususnya di daerah yang menjadi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas, yakni Batam, Bintan dan Karimun. "Lihat saja, sudah ada perusahaan asal Dubai bangun kapal di Batam," kata Ismeth usai meninjau galangan kapal di Tanjung Uncang. Galangan kapal PT. Drydock Graha mempekerjakan tidak kurang dari 4.000 pekerja termasuk tenaga kerja asing. (IP)
JAKARTA – Kepala Pusat Pengembangan Pasar Wilayah Afrika dan Timur Tengah Badan Pengembangan Ekspor Nasional, Radu M. Sembiring, mengatakaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini
- Ini Capaian yang Diraih Pertamina Sepanjang 2024, Keren
- Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini 11 Januari, Jadi Sebegini Per Gram
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit