Tindak Perusahaan Bandel, BPJS Kerjasama Kepala Daerah
jpnn.com - JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan beroperasi secara penuh pada 2015.
Hanya saja sampai saat ini masih ada beberapa perusahaan yang dinilai 'bandel' lantaran belum maksimal mendaftarkan karyawan atau pegawainya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn G. Masassya menuturkan, pihaknya telah menyurati perusahaan-perusahaan yang belum juga mendaftarkan pegawainya. Agar cepat tuntas, Elvyn akan menuntaskan permasalahan tersebut di semester II tahun ini.
"Kita akan merapihkan itu di semester II 2014, kita sudah mengirimkan surat kepada perusahaan-perusahaan yang belum mendaftarkan pegawainya secara seluruh. Surat itu dikirimkan oleh kantor cabang kami. Target secara keseluruhan tahun 2018," seru Elvyn usai buka puasa bersama direksi di Menara Jamsostek, Jakarta, Selasa (15/7) malam.
Jika masih ada perusahaan tidak mengindahkan surat peringatan BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya akan menindaklanjuti secara tegas dengan meminta bantuan kepala daerah setempat. Ia tak segan menindaklanjuti dengan membawa persoalan tersebut ke kejaksaan negeri.
"Kami sudah bekerja sama dengan 17 kepala daerah atau gubernur, dan sudah menyebarkan surat edaran. Kalau mau dapat perizinan diperpanjang ya harus diperiksa dulu datanya," paparnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan beroperasi secara penuh pada 2015. Hanya saja sampai saat ini masih ada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Putusan Sengketa Pilwako Pekanbaru Digelar Pekan Depan, Masyarakat Diajak Doakan Kemenangan AMAN
- Dugaan Pemerasan oleh AKBP Bintoro, Legislator NasDem: Pimpinan Polri Tidak Boleh Melindungi
- Tolak PPPK Paruh Waktu, Honorer R2 & R3 Kabupaten Serang Bakal Berjuang di Jakarta
- Menag Nasaruddin: Jadikan Peringatan Isra Mikraj sebagai Persiapan Sambut Ramadan
- Legislator NasDem Anggap APH Bisa Usut Kasus Terbitnya Sertifikat di Laut
- Al Hidayat Samsu: Pemberian Kewenangan Kepada Perguruan Tinggi Mengelola Tambang Akan Membebani Dunia Akademik