Tindak Tegas TPPI!
Sabtu, 08 Oktober 2011 – 07:24 WIB
Satya menilai, pemerintah memang sudah berani sudah melakukan penekanan terhadap berbagai aspek tetapi TPPI ternyata masih membandel. Ia juga stak setuju dengan wacana pengambilalihan saham TPPI sebagai bentuk konversi utang oleh Pertamina justru akan mempersulit perusahaan migas pelat merah itu. Sebab, TPPI dalam kondisi yang tidak sehat dan memiliki liabilitas yang cukup besar. “Jangan diserahkan Pertamina karena bisnisnya bukan di situ, dan saya rasa dengan masuknya TPPI yang sakit seperti itu akan membebani Pertamina,” kata dia.
Baca Juga:
Dia mengharapkan TPPI beritikad baik merampungkan keajibannya agar terhindar dari pailit. Satya mengusulkan untuk menjaga agar kasus tersebut tidak dimanfaatkan kepentingan kelompok tertentu. BPK dihimbau ikut melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan TPPI. Evaluasi penting, lantaran bisa saja swasta pura-pura minta dipailitkan melalui pihak lain. Lalu setelah pailit asetnya dijual murah, 2-3 bulan kemudian harganya menjadi tinggi.
Menurunya, pailit tidaknya TPPI, mesti melalui proses due diligence yang kredibel sehingga kepailitan itu jangan dipakai untuk menghindar dari permasalahan yang membelitnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN, Irnanda Laksanawan mengungkapkan susunan kata-kata yang tercantum dalam Master Restructuring of Agreement, baru akan diselesaikan minggu depan. “Mudah-mudahan minggu depan, initial sudah oke, itu kata-kata legalnya. Masalah policy kan sudah, tinggal pembetulan plus minus, iya atau tidak seperti itulah. Yang kecil-kecil seperti itu,” ucapnya.
JAKARTA – Pemerintah harus bertindak tegas kepada PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) menyikapi persoalan utang piutangnya yang
BERITA TERKAIT
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru