Tinggal Berdua, Payung Teduh Kembali ke Akar
jpnn.com - Band indie Payung Teduh resmi ditinggal dua personelnya Senin lalu (1/1). Yakni, vokalis Mohammad Istiqamah Djamad alias Is dan basis Abdul Aziz Kariko alias Comi.
Kini band yang terbentuk pada 2007 itu hanya menyisakan Ivan Penwyn (gitarlele dan trompet) dan Alejandro Saksakame alias Cito (drum dan cajon).
Lalu, apakah kita masih bisa mendengarkan lagu-lagu terbarunya di radio? Kemungkinannya kecil. Sebab, Payung Teduh akan kembali menempuh jalur seperti awal mereka terbentuk dulu. Yakni, di panggung teater.
”Kami tegaskan kalau Payung Teduh tidak bubar. Ivan dan Cito ingin meramu atau mengonsep ulang identitas musik kami,” kata Bayu Fajri, perwakilan Payung Teduh, ketika dihubungi, Rabu (3/1).
Bayu menjelaskan, saat pertama berdiri, Payung Teduh adalah band yang mengiringi pertunjukan teater. Musik dan liriknya yang nyeni dan puitis cocok dengan suasana pertunjukan teater.
Setelah 10 tahun, musik Payung Teduh semakin variatif dan komersial. Selain mengangkat genre folk, Payung Teduh memasukkan keroncong, jazz, hingga pop.
Setelah ditinggal dua personel utama, Bayu mengungkapkan bahwa Ivan dan Cito berencana menjadikan Payung Teduh pengiring teater lagi. Lagu-lagu Payung Teduh akan mereka bawakan berdua atau dengan bantuan musisi teater lainnya.
”Is dan Comi sudah memberi izin. Bahkan, nama Payung Teduh tetap boleh digunakan,” tambah Bayu. Gaya musik yang akan diangkat pun kembali ke folk.
Payung Teduh memutuskan kembali ke akar musik mereka setelah ditinggal dua personelnya
- Makna di Balik Lagu Kolaborasi Parade Hujan dan Adrian Yunan
- Parade Hujan Berkolaborasi dengan Adrian Yunan, Maka Diturunkanlah Hujan
- Parade Hujan Merayakan Rindu Lewat Lagu Datang
- Parade Hujan Pamer Lagu Baru di Singaraja Fest 2023
- Penonton Denny Caknan dan Payung Teduh feat Pusakata Adu Suara di Synchronize Festival
- Is Bicara Kemungkinan Kembali Bergabung dengan Payung Teduh