Tinggal Klik, Keluarlah Hasilnya, Hoaks atau Fakta

Tinggal Klik, Keluarlah Hasilnya, Hoaks atau Fakta
Dari kiri, Adinda Budi Kusuma, Tifani Warnita, dan Feryandi Nurdiantoro. Mereka menunjukkan situs mesin pendeteksi hoax karyanya. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

Selain itu, mereka memanfaatkan machine learning, yaitu proses pembelajaran komputer dari data.

Prinsipnya, mesin itu dipakai untuk menemukan kata-kata kunci dari sebuah berita atau artikel dari situs tepercaya.

Kata kunci tersebut, dengan formulasi khusus, dicocokkan dengan kata atau kalimat yang dimasukkan ke kotak pencarian.

Bedanya dengan mesin pencarian pada umumnya, Hoax Analyzer menghasilkan pertimbangan informasi yang dicari itu hoaks atau fakta.

Hasil lembur mereka selama sepekan dibawa ke kantor Microsoft di Jakarta. Mereka mempresentasikannya dalam 20 menit. Hasilnya tidak sia-sia.

”Sorenya kami dinyatakan masuk lima besar. Kami diberi waktu dua pekan untuk menyempurnakan,” terang Adi.

Tentu saja mereka senang bisa unggul atas tim-tim lain. Namun, itu berarti mereka harus melembur lagi.

Masukan dari dewan juri menjadi pertimbangan utama untuk perbaikan situs. Informasi yang dicek yang sebelumnya berbahasa Inggris harus diubah menjadi bahasa Indonesia sesuai target pasar yang dituju.

Maraknya berita hobong alias hoaks makin meresahkan masyarakat. Kasus terakhir yang viral di medsos adalah berita bohong mengenai meninggalnya mantan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News