Tinggal Puluhan Tahun di Australia, Nuim Khaiyath Masih Merasa Indonesia
Rabu, 18 Desember 2019 – 22:33 WIB
External Link: FB Nuim Khaiyath
Tonton wawancara bersama Nuim Khaiyath lewat video berikut ini.
RASI pernah ditakuti Orde Baru
Video: Video: Perjalanan Radio Australia dan pengaruhnya di Kawasan Asia Pacific (ABC News)
Nuim bekerja untuk ABC selama lebih 40 tahun dan ia merasa telah keberadaannya sebagai warga Indonesia di Australia telah "memanfaatkan dan dimanfaatkan".
Ia menjelaskan salah satu misi RASI adalah untuk saling memperkenalkan dua bangsa dan berharap bisa memberikan rasa saling pengertian.
"Kami memberikan penjelasan kepada masyarakat di Australia mengenai Indonesia dan dalam kasus tertentu mengenai Islam," ujar Nuim.
"Kemudian kepada para pendengar Radio Australia di Indonesia, kami mencoba memberikan penerangan, keterangan, penjelasan, mengenai keadaan yang sebenarnya di Australia."
Photo: Unjuk rasa di gedung parlemen Senayan pada Mei 1998 dengan tuntutan utama agar presiden Suharto mengundurkan diri dari jabatannya. (Foto: Kompas, Eddy Hasby)
Bagi pendengar setia Radio Australia siaran Bahasa Indonesia (RASI), nama Nuim Khaiyat tidaklah asing lagi lewat suaranya yang menyapa setiap hari
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan