Tinggal Tentukan Nasib di Kandang Lawan

   Kini mereka harus memperjuangkan nasibnya di kandang lawan. ‘’Kami sudah pernah menang di tandang sebelumnya. Kami sudah pernah bermain di atmosfer yang alot," papar Bryant

   Sebenarnya, Bryant tak tampil dalam permainan terbaiknya. Dia hanya mendapatkan 38 persen field goal (8-21). Namun, bantuan besar diberikan dua forward Gasol dan Odom. Keduanya bermain lebih baik dibandingkan game sebelumnya.

   Terutama Gasol, selain menyumbangkan banyak poin, dia juga memberikan masalah yang besar pada Celtics. Dia membuat Kevin Garnett masuk dalam foul trouble. Akibatnya, produktifitas Garnett menurun dan pertahanan Celtics ikut kacau.

   Garnett mengakui permainannya sedang kacau. Dia mengibaratkannya penampilannya itu sebagai ‘’sampah’’.  ‘’Saya benar-benar merasa berlaku egois dan hanya memikirkan persaingan dengan Pau dalam pertandingan. Saya bermain seperti sampah,’‘ tutur Garnett.

   Pendapat lain disuarakan oleh Pelatih Celtics Doc Rivers mengenai penampilan Garnett yang menjadi bumerang bagi timnya. Rivers menyadari usaha keras yang dilakukan oleh Garnett untuk melepaskan diri juga mendapatkan intimidasi dari Gasol. Tapi, Garnett malah terjebak dalam perangkap.

   ‘’Sesuatu yang saya katakan padanya adalah, dia sudah berusaha begitu keras, tapi kami juga membutuhkannya untuk bermain dengan cerdas juga. Pertandingan sangat dramatis dengan adanya kelelahan mental,’’ tambah Rivers.

   Garnett mengakhiri laga dengan 13 poin dan 14 rebound. Poin tertinggi diciptakan Paul Pierce dengan 38 poin, disusul Ray Allen dengan 16 poi. Namun, Big Three Celtics tak mendapat cukup dukungan dari rekan setimnya.

   ‘’Kami ingin kembali ke kandang, tapi sebenarnya kami tak ingin main lagi. Sekarang kami harus kembali bermain. Untuk itulah betapa pentingnya musim reguler. Kami memiliki game 6 di kandang, dan itu bukanlah tempat yang buruk,’’ ungkap Rivers. (ady)