Tinggalkan DPR Demi Jokowi
Senin, 24 September 2012 – 05:59 WIB
Tergantung perintah Pak Jokowi. Untuk sementara, sesuai peraturan, sudah pasti soal penunjukan siapa dinas dan semacamnya itu pasti Pak Jokowi. Dia hanya minta masukan dari saya.
Baca Juga:
Karir politik Anda dimulai dengan menjadi anggota DPRD Belitung Timur periode 2004-2009. Tapi, mundur setahun kemudian untuk maju pilbup dan terpilih. Baru dua tahun menjabat, Anda maju gubernur Bangka Belitung dan gagal. Dalam Pemilu 2009 menjadi anggota DPR. Sekarang lagi-lagi Anda mundur untuk mencalonkan diri dalam pilgub DKI Jakarta. Sebenarnya Anda lebih enjoy menjadi anggota legislatif atau eksekutif?
Eksekutif, karena kita langsung mengeksekusi. Kita punya dana (APBD). Kita bisa langsung kasih bantuan kepada masyarakat. Dulu saya masuk DPRD karena berpikir kalau kursi DPRD dari partai saya kuat, saya mau memilih bupati dari PNS atau tokoh masyarakat yang jujur. Waktu itu pemilihannya kan masih lewat DPRD. Ternyata partai saya kalah. Jadi, dulu saya masuk legislatif itu hanya berpikir bagaimana mengatur seorang bupati yang bisa memberi jaminan pendidikan, kesejahteraan, dan perumahan buat rakyat. Biar kalau masyarakat lagi sakit atau butuh uang sekolah tidak terus ke rumah saya minta bantuan.
Kalau jadi Wagub kan posisinya juga tidak "sekuat" gubernur yang bisa langsung mengeksekusi?