Tinggalkan DPR Demi Jokowi

Tinggalkan DPR Demi Jokowi
Calon Wakil Gubernur DKI terpilih versi quick count Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos
Kalau bukan Pak Jokowi yang jadi gubernurnya, saya pasti menolak jadi wakil gubernur. Lebih baik saya tetap di DPR (komisi II, Red) memperjuangkan revisi RUU Pilkada untuk memasukkan unsur pembuktian terbalik harta pejabat yang mau mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Secara politik, tantangan paling sulit yang dihadapi pasangan kepala daerah adalah menjaga kelanggengan sampai lima tahun. Bagaimana Anda menyiasati itu?

Itu yang saya lihat dan pelajari dari Pak Rudy (Wakil Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Red). Pak Jokowi bilang kalau cerita akan banyak. Makanya, kata Pak Jokowi, lihat wakil saya saja mengapa tujuh tahun bisa. Waktu saya tanya, Pak Rudy menjawab dengan sangat baik. Kata Pak Rudy, yang namanya wakil, kita itu harus tahu diri. Harus satu langkah di belakang. Karena tugas kita membuat Pak Gubernur Jokowi berhasil. Sekalipun kita tidak dapat nama. Yang penting kesejahteraan dan keadilan rakyat tercapai.

 

Waktu di DPR Anda banyak menyoroti perjalanan dinas anggota dewan dan rapat-rapat yang tidak efektif. Apa yang akan Anda dorong untuk perbaikan birokrasi di Pemda DKI Jakarta?

AGAR bisa langgeng mendampingi Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggali pengalaman dari Wakil Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Rudy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News