Tinggalkan Perusahaan Beken, Kini jadi Bos di Penjara
jpnn.com - jpnn.com - Denok Marty Astuti telah punya posisi di pabrik motor terbesar di tanah air. Namun, dia memutuskan untuk resign demi berfokus mengurus sampah di kampung halamannya di Solo.
Andra Nur Oktaviani, Solo
Duduk di posisi kepala subdepartemen salah satu perusahaan multinasional tentu bukan pencapaian yang mudah.
Denok setidaknya membutuhkan waktu 10 tahun untuk sampai di posisi tersebut.
Karena itu, sangat banyak yang menyayangkan keputusannya untuk mundur dari perusahaan. Apalagi profesi selanjutnya adalah bergelut dengan sampah.
’’Saya mengajukan pengunduran diri sampai empat kali. Yang terakhir saya jelaskan bahwa di sini semua orang sudah pintar. Sekarang saya ingin membuat orang di luar sini pintar,’’ cerita Denok kepada Jawa Pos saat ditemui di rumahnya di kawasan Purwosari, Solo, Jumat (3/1).
Denok berkisah, keinginannya untuk mundur dari perusahaan setelah 12 tahun bekerja semakin kuat saat mendapat beasiswa ke Jepang pada 2013. Di Negeri Sakura itu, dia belajar banyak tentang pengolahan sampah.
Dia pun semakin ingin menerapkan ilmu yang baru didapatnya itu di tanah air. Namun, hal tersebut tidak mungkin terlaksana jika dikerjakan setengah hati.
Denok Marty Astuti telah punya posisi di pabrik motor terbesar di tanah air. Namun, dia memutuskan untuk resign demi berfokus mengurus sampah di
- Wujudkan Smart City, PPK Kemayoran Fokus Pengelolaan Sampah Terintegrasi
- Pjs. Bupati Jembrana Optimistis Mesin Ecowiz Mampu Kurangi Sampah hingga 2 Ton per Hari
- Agung-Markarius Siap Tata TPA di Pekanbaru, Olah Sampah Jadi Briket dan Energi Baru
- Ada Aksi Asri Operasi Semut di Jakarta Running Festival 2024
- Berdayakan Ibu-Ibu di Jakarta Utara Ubah Sampah Jadi Emas
- Jadi Pionir Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah, AQUA dapat Apresiasi dari KLHK