Tinggalkan Perusahaan Beken, Kini jadi Bos di Penjara
Rabu, 08 Februari 2017 – 00:07 WIB

Denok Marty Astuti (tengah) Pegiat sampah yang memberdayakan Napi dan Masyarakat untuk olah sampah saat memberikan materi di SDN Mangkubumen Kidul No 16 Surakarta. FOTO : Arief Budiman/Radar Solo
Ke depan, wilayah PPKK seluas 450 hektare yang meliputi apartemen, perkantoran, serta perumahan di kawasan Kemayoran harus nol sampah. Artinya, sampah tidak boleh dibuang ke luar lagi, tetapi semua dikelola sendiri.
Dari kegiatan tersebut, pada 2015 Denok berhasil mendapat penghargaan dari Junior Chamber International, sebuah lembaga di bawah naungan PBB. Dia masuk kategori Ten Outstanding Young Person. (*/c5/ang)
Denok Marty Astuti telah punya posisi di pabrik motor terbesar di tanah air. Namun, dia memutuskan untuk resign demi berfokus mengurus sampah di
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- 774 Napi Lapas Semarang Terima Remisi Idulfitri, Dua Orang akan Hirup Udara Bebas
- Wali Kota Jogja Minta Warga yang Buang Sampah Sembarangan Ditindak Tegas
- Tempat Pembuangan Akhir Kota Pekalongan Ditutup 6 Bulan, Ini Penyebabnya
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Dorong Revisi Undang-Undang Pengelolaan Sampah
- Sampah dari Jogja Sering Dibuang ke Klaten, DLH Jateng Langsung Perketat Patroli
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Ajak Kampus Berkolaborasi Mengatasi Darurat Sampah