Tinggalkan Warisan Race & Care untuk Surabaya
jpnn.com - Waktu perpisahan itu datang juga. Setelah empat tahun bertugas di Surabaya, Martin Brenner, General Manager Shangri-La Hotel Surabaya harus pindah tempat kerja. Dia mendapat mandat untuk pindah tugas menjadi GM di grup hotel yang sama di Dalian, Tiongkok.
Nama Brenner sangat familiar bagi publik Kota Pahlawan. Itu tidak lepas dari pribadinya yang hangat dan bersahabat. Bagi Brenner, perpindahannya ke Surabaya empat tahun silam awalnya hanya menjadi bagian dari resiko tugas.
Karena itu, meski awal mengaku tidak begitu paham tentang Surabaya, Martin yang saat itu tengah bertugas sebagai Hotel Manager di Shangri-La Bangkok, Thailand mengiyakan keputusan promosinya sebagai General Manager di Metropolis tersebut. Toh, semua tempat pasti memiliki daya tariknya masing-masing, begitu pikir Martin kala itu.
Jadilah, setelah menerima mandat perpindahan tersebut, dengan memboyong istrinya yang warga negara Jepang serta dua putri mereka, Martin mantap berlabuh di Surabaya pada Juli 2012. ”Awalnya hanya kata, wow,” jawab Martin saat ditanya kesannya tentang Surabaya.
Kota ini, menurutnya sangat unik. Di satu sisi nuansa kota bisnis terbesar kedua setelah Jakarta sangat terasa. Namun di sisi lain, nuansa tradisional yang mengedepankan kerja sama dan semangat saling menolong dari masyarakatnya juga kental. ”D isini penataan kotanya juga masih jauh lebih baik. Gedung-gedung pencakar langit belum terlalu banyak,” jelas dia.
Tidak perlu beradaptasi begitu lama, hanya sebulan tinggal di Surabaya saja sudah membuat pria asal Austria itu betah. Apalagi, hal tersebut juga dirasakan oleh istri dan kedua anaknya yang saat itu menempuh pendidikan di Surabaya European School.
Tinggal di kawasan CitraLand, Surabaya Barat, Martin selalu memulai paginya dengan exercise ringan. Bersepeda dan jogging menjadi pilihan idealnya.
Bahkan, di akhir pekan, kegiatan bersepeda Martin bisa gila-gilaan. Tak hanya memutari kompleks perumahan, pria bertinggi badan 186 cm itu bisa melakukan touring antar kota. Start pukul 05.00 pagi, dia menggenjot sepedanya hingga ke Gresik. Sesekali ke Malang.
Waktu perpisahan itu datang juga. Setelah empat tahun bertugas di Surabaya, Martin Brenner, General Manager Shangri-La Hotel Surabaya harus pindah
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara