Tinggi Muka Air Sungai Cileungsi Naik, Waspada Banjir

Tinggi Muka Air Sungai Cileungsi Naik, Waspada Banjir
Alat telemetri milik Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) memperlihatkan peningkatan debit Sungai Celeungsi, Kamis (6/5). Foto: ANTARA/HO-KP2C

KP2C merupakan komunitas yang diinisiasi oleh sebagian penduduk yang tinggal di bantaran Sungai Cileungsi, Cikeas maupun Kali Bekasi.

Member KP2C yang ikut terlibat dalam pemantauan situasi berjumlah sekitar 22.000 kepala keluarga. Mereka tersebar di 32 perumahan yang berpotensi banjir.

Sejak 2016, KP2C mengembangkan sistem peringatan dini (early warning system) Tinggi Muka Air (TMA) di hulu sungai Cileungsi, Cikeas dan Kali Bekasi.

Members menerima dan memanfaatkan info tersebut untuk dijadikan panduan dalam menentukan apakah lokasi perumahan mereka berpotensi banjir atau tidak.

Info TMA KP2C itu dikirim ke members melalui satu telegram, 18 WAG, Twitter, hingga FB. Bahkan, peringatan dini KP2C hingga saat ini masih menjadi rujukan dari pemerintah daerah setempat dalam mengawasi potensi banjir.

Kepala Bidang Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Karsono memperkirakan TMA Kali Bekasi bisa mencapai puncaknya maksimal 500 sentimeter dari situasi normal 350 sentimeter.

"Kita pos pantaunya di Perumahan Pondok Gede Permai. Ada beberapa tanggul di Kali Bekasi yang jebol dan dalam proses perbaikan. Harap waspada," katanya.

Karsono berpesan agar seluruh pintu air di sepanjang tanggul Kali Bekasi segera dilakukan penutupan guna mengantisipasi luapan ke lingkungan penduduk.

Masyarakat di sepanjang bantaran Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, diimbau untuk mewaspadai potensi banjir akibat luapan sungai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News