Tingkat Kelulusan TKI Care Worker Ungguli Pekerja Filipina
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid terus berupaya membujuk pemerintah Jepang agar menambah kuota untuk tenaga care worker (kaigofukushishi) atau perawat para lanjut usia (lansia) asal negeri ini. Menurut Nusron, kualitas para care worker asal Indonesia yang bekerja di Jepang tak perlu diragukan lagi.
Nusron menyampaikan hal itu saat melepas 278 TKI care worker di rumah Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Tanizaki Yasuaki di Jalan Daksa V, Jakarta Selatan, Rabu (10/6). Merujuk pada hasil tes matching atau kecocokan antara calon TKI care worker dengan pihak user dari Jepang, ternyata kualitasnya di atas negara-negara lain di Asia Tenggara.
“Tingkat kelulusan TKI care worker mencapai 65,7 persen. Ini berada di atas rasio kelulusan Filipina. Bahkan untuk care worker asal Jepang sendiri 61,4 persen. Hal ini menunjukan bahwa tenaga kerja dari Indonesia terbukti berkualitas," kata Nusron.
Hanya saja, kata Nusron, tingkat kelulusan untuk TKI perawat (kangoshi) masih jauh di bawah care worker. Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, pemerintah Indonesia perlu bekerja keras meningkatkan kemampuan TKI perawat karena tingkat kelulusannya dalam tes matching masih di bawah 10 persen. “Baik kemampuan dari segi bahasa maupun skill keperawatan," ujarnya.
Pengiriman TKI care worker dan perawat ke Jepang merupakan hasil kesepakatan economic partnership agreement antara pemerintah Indonesia dengan negeri Sakura itu. Tahun ini, dari 278 TKI yang diberangkatkan ke Jepang, 212 orang di antaranya merupakan care worker. Sedangkan 66 orang lainnya adalah perawat.
Nusron menjelaskan, 278 TKI yang diberangkatkan itu sudah mendapat pelatihan selama 6 bulan di tanah air. Selanjutnya, mereka akan kembali menjalani pelatihan selama 6 bulan di Jepang sebelum ditempatkan dengan status magang di rumah sakit. Mereka juga akan mengikuti ujian nasional di Jepang.
Karenanya kepada para calon TKI care worker dan perawat yang dilepas hari ini, Nusron berpesan agar mereka kerasan di Jepang, rajin menabung dan menjauhi hal-hal negatif. “Jangan lupa kirim uang ke Indonesia agar turut membangun Indonesia. Saya yakin kalian semua akan lulus ujian nasional Jepang," katanya. tutup Nusron.
Sedangkan Yasuaki Tanizaki dalam sambutannya mengatakan, tantangan terbesar bagi tenaga kerja yang bekerja di Jepang adalah masalah bahasa. Karenanya ia memberi tips agar para calon TKI itu bisa cepat menguasai Bahasa Jepang.
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid terus berupaya membujuk pemerintah Jepang
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 November: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Besok Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Perhatikan Syarat Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol