Tingkat Pendidikan Indonesia Anjlok, Kini di Bawah Malaysia
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Pengkajian (lemkaji) MPR, Rully Chairul Azwar mengatakan, lembaga yang dipimpinnya menganggap kondisi pendidikan nasional saat ini belum sebaik yang diharapkan.
Menurutnya, masih banyak persoalan yang mengiringi pelaksanaan pendidikan nasional, meskipun anggaran negara yang diberuntukkan bagi pendidikan merupakan yang terbesar dibanding sektor-sektor lain.
Anggaran untuk pendidikan sebesar 20% anggaran APBN, mencapai Rp 416,1 triliun, untuk tahun ini.
Salah satu bukti adanya persoalan pendidikan adalah turunnya peringkat daya saing Indonesia.
Pada 2015-2016 posisi Indonesia berada pada peringkat ke 37 dari 138 negara.
"Namun, pada periode 2016-2017 posisi Indonesia turun ke urutan 41, di bawah Malaysia (18), Singapura (2) dan Thailand (32)," ujar Rully dalam jumpa pers dalam rangka Round Table Discussion hari ini.
Diskusi itu bertema "Mencerdaskan kehidupan bangsa : Pendidikan nasional menurut UUD NRI Tahun 1945".
Ikut hadir pada acara tersebut para pimpinan Lembaga Pengkajiam MPR, yaitu Dr. Ahmad Farhan Hamid, Djafar Hafsah, I wayan sudirta, Andi matalatta dan Prof. Dr. Syamsul Bahri
Salah satu bukti adanya persoalan pendidikan adalah turunnya peringkat daya saing Indonesia
- Hadiri KNPI Fair 2024, MPR Dukung Penuh Kegiatan Positif untuk Pemuda
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas