Tingkatkan Daya Saing, Kementan Dorong Elektrifikasi Hortikultura
"Pendapatan bawang merah yang tadinya Rp 140 juta/hektare dari modal Rp 110 juta/hektare meningkat menjadi Rp 245 juta/hektare. Pendapatan cabai yang tadinya Rp 160 juta/hektare dari modal Rp 120 juta meningkat menjadi Rp 340 juta/hektare dari modal Rp 80 juta/hektare," ungkap dia.
Hadir di acara yang sama, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko berharap pemerintah dapat mengkaji kebijakan subsidi listrik khusus bagi petani.
Petani sebagai garda terdepan menjaga pangan negeri sudah sepantasnya diberi akses listrik berbiaya murah.
“Apakah bisa pemerintah menyiapkan subsidi untuk para petani? Ini skema belum ada, yang ada baru skema kebutuhan rumah tangga untuk 450 VA dan 900 VA. Jadi untuk pertanian memang belum ada,” ujarnya.
Dirinya memahami betul, pertanian modern di dunia memaksimalkan penggunaan teknologi, mulai dari penyiapan benih hingga pasca panen.
“Ini merupakan rangkaian proses yang panjang di mana posisi elektrifikasi diperlukan dalam proses pertanian mulai dari tanam awal sampai pasca panen," pungkasnya. (jpnn)
Kementerian Pertanian (Kementan) menyikapi upaya positif menjaga ketahanan pangan, termasuk upaya eletrifikasi.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- 4 Khasiat Jahe Campur Bawang Putih, Baik untuk Penderita Diabetes
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025