Tingkatkan Fungsi Intelijen Pasar Ekspor
Rabu, 07 Januari 2009 – 00:15 WIB

Tingkatkan Fungsi Intelijen Pasar Ekspor
JAKARTA – Menurunnya ekspor ke sejumlah negara utama diantisipasi Departemen Perdagangan (Depdag) dengan menambah jumlah ITPC (Indonesia Trade Promotion Centre). Strategi lainnya adalah, meningkatkan intensitas market intelligence (penyelidikan pasar). Menurut dia, pembukaan pasar ekspor baru diperlukan karena banyak negara di Eropa, termasuk Amerika Serikat (AS) yang sedang lesu perekonomiannya. Kedua wilayah itu hingga saat ini masih menjadi pasar ekspor besar Indonesia. Dari sisi volume, ekspor Indonesia ke Uni Eropa (14 persen), Jepang (12,9 persen), AS (11,6 persen), Singapura (9,3 persen) dan RRT (7,3 persen). “Ekspor dan impor cenderung menurun, walapuan impor masih cukup tinggi seiring pertumbuhan ekonomi,” terangnya.
“Para kepala perwakilan dagang Indonesia di luar negeri harus bisa menjadi ujung tombak bagi keberhasilan promosi dan pemasaran produk Indonesia,’’ kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di gedung Depdag, Selasa (6/1). ‘’Selain itu, mereka harus bisa menjadi intelijen berbagai informasi pasar yang berguna bagi pemerintah dan dunia usaha di dalam negeri,” ujarnya.
Baca Juga:
Terkait ITPC, tahun ini Depdag akan mendirikan 11 ITPC di sejumlah kota di negara yang masih potensial. Saat ini, Indonesia baru memiliki 20 ITPC. Antara lain di Los Angeles, Osaka, Dubai, Budapest, Sao Paolo, Johannesburg, Milan, Sydney dan Hamburg. Sedangkan 10 ITPC yang akan dibangun tahun ini antara lain di Shanghai, Busan, Chennai, Jedah, Lagos, Barcelona, Lyon, Vancouver, Chicago, Mexico City dan Santiago. “Pasar baru seperti Rusia dan Timur Tengah bisa menjadi tujuan utama ekspor potensial bagi Indonesia, “ lanjutnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Menurunnya ekspor ke sejumlah negara utama diantisipasi Departemen Perdagangan (Depdag) dengan menambah jumlah ITPC (Indonesia Trade
BERITA TERKAIT
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram