Tingkatkan Kesejahteraan Petani, BPN Terus Cari Tanah Telantar

jpnn.com, JAKARTA - Program Reforma Agraria merupakan kegiatan penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah agar lebih berkeadilan dan mensejahterakan masyarakat.
"Kementerian ATR/BPN akan terus mendukung program Reforma Agraria dengan mencari tanah-tanah yang idle (menganggur)," ujar Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan A. Djalil dalala kegiatan penanaman pisang cavendish di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Selasa (23/11).
Menteri Sofyan kemudian menuturkan Kementerian ATR/BPN adalah institusi pemerintah yang hanya bisa menyediakan tanah dari yang tidak dikelola dengan baik dan telantar.
Dia menjelaskan melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UUCK), pengelolaan pertanahan akan melibatkan bank tanah.
"Ini adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah Presiden Jokowi yang selama ini tidak terpikirkan," ujar Menteri Sofyan.
Pada kesempatan tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melakukan penanaman bibit pisang cavendish di atas tanah seluas 320 hektar tanah bekas Hak Guna Usaha PT Sugih Mukti.
Sertifikat tanah tersebut telah diserahkan kepada 1.507 subjek penerima Reforma Agraria bersama dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Hal ini merupakan simbol permulaan penataan akses melalui pembangunan demonstration plot (demplot) komoditas pisang cavendish bersama dengan para penggarap.
Kementerian ATR/BPN hanya bisa menyediakan tanah dari yang tidak dikelola dengan baik dan telantar.
- Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Tanah Sediakan Lahan 33,116 Hektare
- Kepala BPN Ungkap Sertifikat Tanah di Rentang 1961-1997 Rawan Diserobot
- Rahmat Saleh Mendorong BPN Aktif Menyosialisasikan Sertifikat Elektronik
- Bamsoet Kembali Dorong Berantas Mafia Tanah, Sebut 2 Hal Ini Jadi Kunci Utama
- Ternyata Ada Oknum BPN Terlibat Pagar Laut, Oalah
- Komite I DPD Apresiasi Langkah Menteri Nusron Wahid Menyelesaikan Kasus Pagar Laut