Tingkatkan Kesejahteraan Petani, BPN Terus Cari Tanah Telantar

Menteri Sofyan lebih lanjut mengungkapkan perlunya pengembangan bisnis yang tepat untuk sektor pertanian.
Selama ini menurutnya modal bisnis sektor pertanian dikelola secara kurang tepat namun, pengembangan pertanian perkebunan pisang di Kecamatan Warungkiara sudah menggunakan teknologi sehingga hasil yang diharapkan seragam.
"Namun, semuanya berpulang ke para petani. Petani harus disiplin dan petani juga harus dapat menerapkan teknologi dalam kegiatan pertanian sehari-hari," ujar Menteri Sofyan.
Menurut Menteri Sofyan peran koperasi juga penting dalam pengembangan usaha pertanian jika dikelola dengan baik.
"Koperasi bisa seperti korporasi. Hal ini didukung dengan manajemen yang baik, ada akses ke permodalan, ada akses ke pasar, serta pemanfaatan teknologi. Oleh sebab itu, jika koperasi dibina dengan baik maka kemakmuran bersama bisa dicapai," tuturnya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi kerja Kementerian ATR/BPN dalam pelaksanaan Reforma Agraria.
"Terutama kepada Pak Sofyan karena sudah mengkonsolidasi para penerima Tanah Objek Reforma Agraria untuk kegiatan yang produktif, berupa kebun pisang dan dikonsolidasikan dalam koperasi," kata Menteri Teten. (mcr18/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Kementerian ATR/BPN hanya bisa menyediakan tanah dari yang tidak dikelola dengan baik dan telantar.
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mercurius Thomos Mone
- Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Tanah Sediakan Lahan 33,116 Hektare
- Kepala BPN Ungkap Sertifikat Tanah di Rentang 1961-1997 Rawan Diserobot
- Rahmat Saleh Mendorong BPN Aktif Menyosialisasikan Sertifikat Elektronik
- Bamsoet Kembali Dorong Berantas Mafia Tanah, Sebut 2 Hal Ini Jadi Kunci Utama
- Ternyata Ada Oknum BPN Terlibat Pagar Laut, Oalah
- Komite I DPD Apresiasi Langkah Menteri Nusron Wahid Menyelesaikan Kasus Pagar Laut