Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementan Perkuat Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian

Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang hadir secara online mengatakan tema TOT kali ini peningkatan nilai tambah komoditas pertanian adalah isu yang sangat penting dan merupakan isu yang diangkat pada pertemuan Menteri Pertanian Negara G20 di Bali Tahun lalu.
“Disepakati bersama peningkatan nilai tambah produk pertanian adalah cara meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan kesejahteraan. Karena sesungguhnya keuntungan itu ada di nilai tambah komoditas pertanian itu," jelas Dedi.
Dedi menambahkan petani harus memiliki kemampuan untuk mengolah hasil panen.
"Petani jangan jual produk mentah, harus dapat mengolah produk nya agar punya nilai tambah, dengan begitu hasil yang didapat jadi lebih banyak,” katanya.
Apresiasi pelaksanaan TOT disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Lampung Bustami Zainudin yang yang hadir secara online.
"Upaya peningkatan nilai tambah untuk petani merupakan solusi dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan dalam pada akhirnya akan mewujudkan kedaulatan pangan," kata Bustami Zainudin.
Peserta yang hadir berjumlah 120 orang dan terdiri dari 60 orang dari widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian dan 60 orang dari petani milenial.
Kegiatan ini dilaksanakan secara online di seluruh UPT Pelatihan lingkup BPPSDMP.
Meningkatkan nilai tambah produk pertanian menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian (Kementan).
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Panen Raya 2025, Serapan Gabah Naik 2.000 Persen
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Dukung Program Prabowo, APROPI Berkomitmen Turunkan Harga Pestisida untuk Petani
- Prabowo Apresiasi Kinerja Bulog di Panen Raya 2025