Tingkatkan Kompetensi SDM, Kemnaker Berusaha Penuhi Kebutuhan Magang di Jepang

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah berusaha memenuhi keinginan Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara (Hisminu) untuk membantu kebutuhan tenaga kerja Indonesia di Jepang melalui program pemagangan.
"Tenaga kerja Indonesia di Jepang sangat diminati karena memiliki karakter yang unggul. Untuk mencari pekerja yang kompeten dalam jumlah besar, kami kesulitan," kata Menaker Ida ketika menerima audiensi Ketua Hisminu Zainal Arifin Junaidi di Jakarta, Selasa (2/8).
Ida menyatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah peserta program pemagangan ke Jepang. Namun, pemenuhan peserta pemagangan harus diimbangi dengan kompetensi kerja agar sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kemnaker terus mendorong berbagai upaya peningkatan kompetensi SDM Indonesia," kata Ida.
"Pemagangan luar negeri dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kemampuan SDM kita mendekati standar kompetensi industri multinasional yang nanti mampu bersaing di pasar kerja global," ucap Menaker.
Dalam audiensi ini, Ida mengharapkan Hisminu tidak hanya membantu kebutuhan tenaga kerja dengan program pemagangan di Jepang, tetapi juga melalui program specified skilled worker (SSW). (mrk/jpnn)
Menaker Ida Fauziyah menyambut baik lembaga pendidikan madrasah yang ingi memenuhi kebutuhan magang di Jepang
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Menaker Yassierli Ingatkan Tetap Kembali ke Indonesia
- Viral Tagar #KaburAjaDulu, Menaker Yassierli: Memang Ada Kesempatan Kerja di Luar Negeri
- Mau Bekerja di Jepang? Begini Syarat yang Harus Dipenuhi
- Usia Pensiun Pekerja Indonesia Naik Menjadi 59 Tahun, Begini Penjelasan Kemnaker
- Ribuan Pencari Kerja Antusias Padati Naker Expo 2024 di Makassar
- Menaker Yassierli Tegaskan Pentingnya Integritas dan Reformasi Pengawas Ketenagakerjaan