Tingkatkan Pendapatan Peternak, Program IB Terus Digenjot
jpnn.com, BOYOLALI - Upaya percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau telah dicanangkan sejak 2017. Hingga saat ini masih terus digenjot oleh Pemerintah melalui kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting atau yang dikenal dengan UPSUS SIWAB.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan, dengan upaya khusus ini, sapi/kerbau betina produktif milik peternak saatnya kawin harus dikawinkan, utamanya melalui sistem perkawinan Inseminasi Buatan (IB).
Lebih lanjut disampaikan, kegiatan IB merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang menjadi pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi. ”Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak,” ungkap I Ketut Diarmita dalam kunjungan kerjanya ke Kelompok Tani Ternak (KTT) Subur di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali (20/3).
I Ketut Diarmita beranggapan, peternak sebagai tulang punggung peternakan nasional sudah saatnya harus berjaya. “Untuk itu, Pemerintah melanjutkan kembali kegiatan Upsus Siwab pada Tahun 2018 untuk percepatan pencapaian target kelahiran sapi dan kerbau secara masif dan serentak,” ujarnya.
Lebih lanjut di menyampaikan, pada 2017 capaian kinerja UPSUS SIWAB dinilai cukup berhasil. Untuk pelayanan IB dari bulan Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 telah terealisasi sebanyak 4.905.881 ekor, sedangkan sapi dalam kondisi bunting sebanyak 2.186.892 ekor dan kelahiran ternak sampai dengan bulan Maret 2018 ini sebanyak 1.051.688 ekor.
Sedangkan untuk capaian kinerja UPSUS SIWAB 2018 pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018 adalah sebanyak 929.411 ekor atau 123,92% dari target IB sebanyak 750.000 ekor. Raihan untuk kebuntingan sebanyak 294.774 ekor atau 65,7% dari target 448.689 ekor, sedangkan pedet yang Lahir sebanyak 140.553 ekor atau 31,87% dari target 440.997 ekor.
I Ketut menegaskan, untuk semua kegiatan UPSUS SIWAB yang dilakukan oleh petugas di lapangan langsung dilaporkan melalui ISIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terintegrasi). “Semua data hasil pelayanan petugas di lapangan dapat langsung dipantau oleh semua pemangku kepentingan," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, I Ketut Diarmita bersama dengan Sugiono Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak meninjau langsung pelaksanaan pelayanan IB, pemeriksaan kebuntingan dan kegiatan teknis lainnya yang dilakukan oleh para petugas inseminator dan PKb di KTT Subur.
Pemerintah terus menggenjot upaya percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau melalui kegiatan UPSUS SIWAB.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya