Tingkatkan Produktivitas Pertanian Rawa Dengan Membenahi Tata Air
BACA JUGA : Ekstrem! Ini Gambaran BMKG Soal Iklim Indonesia 2030
Budi mengatakan, secara teknis kedua sistem tata air itu merupakan pengembangan dari sistem handil kearifan lokal masyarakat Banjar di lahan rawa.
"Kemudian jika sistem ini diterapkan dengan benar, maka air di lahan rawa bisa dikendalikan dengan baik," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balittra, Ir Hendri Sosiawan Cesa mengatakan bahwa daerah yang sudah menerapkan tata air makro dan mikro ini antara lain ada di Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan. Di sana, lahan yang ada menjadi sentra produksi jeruk dan padi dengan kualitas bagus.
"Petaninya hidup makmur bahkan mereka mampu melaksanaan ibadah haji dan umroh beberapa kali," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Ir. Syamsir Rahman menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk mendukung suksesnya program serasi secara masif.
"Dukungan kami antara lain berupa penyelesaian survey investigasi desain (SID), pemeliharaan alsintan termasuk eskavator, dan pengadaan bahan bakar minyak," imbuh dia. (cuy/jpnn)
Kementan saat ini sedang progres menjalankan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya