Tingkatkan Skala Operasi Bantuan di Palu dan Donggala

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan DPR sangat prihatin karena hingga Sabtu (29/9) malam, sejumlah warga kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), harus tidur di pinggir jalan tanpa alas dan penutup. Selain itu, banyak pasien juga masih dirawat di ruang terbuka.
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, fakta itu membuktikan bahwa warga dan para korban luka sangat membutuhkan tenda dan selimut.
Regu penolong hendaknya segera berupaya menyediakan kebutuhan ini. Apalagi, warga yang trauma akan gempa susulan belum berani kembali ke rumah.
Kemungkinan besar mereka akan terus berada di luar rumah selama beberapa hari ke depan, sehingga tenda dan selimut sangat mereka perlukan, terutama di malam hari.
Berdasarkan fakta kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), pimpinan DPR mendorong agar skala operasi bantuan dan pertolongan patut ditingkatkan.
"Sebab, pekerjaan yang ditangani sangat beragam, sementara jumlah warga yang memerlukan pertolongan sangat banyak," jelas Bamsoet.
Menurut dia, kebutuhan yang dirasakan sangat mendesak adalah mendirikan rumah sakit sementara atau darurat, serta menyediakan ruang yang layak untuk menampung anak-anak.
"Pekerjaan lainnya yang juga mendesak adalah pemakaman untuk ratusan korban jiwa yang meninggal," ungkapnya.
TNI dan Polri sangat berpengalaman untuk melaksanakan operasi bantuan di daerah bencana
- Merawat Asa Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Walau Dirusak Perilaku Koruptif
- DRX Token Diluncurkan, Bamsoet Sebut Potensi Jadi Aset Kripto Terkemuka di Indonesia
- Film Pinjam 100 Segera Tayang di Bioskop, Bamsoet Ungkap Pesan Penting Sang Produser
- Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi
- Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan
- Memahami Secara Utuh Kebijakan Presiden Prabowo Memulihkan Perekonomian Indonesia