TINS Terkatrol Harga Timah
Jumat, 26 Agustus 2011 – 11:21 WIB
JAKARTA - Melonjaknya permintaan membuat harga timah di pasar dunia ikut merangkak naik. Tingginya harga timah itu berkorelasi positif pada raihan laba PT Timah Tbk (TINS). Tingginya harga timah tersebut, kata Abrun, mengerek pendapatan dan laba perseroan. Tercatat, PT Timah mencatat pendapatan Rp 4,83 triliun, naik tinggi daripada pendapatan semester I tahun lalu yang Rp 3,749 triliun. Sedangkan laba bersih perseroan melesat lipat dua atau 113,76 persen dari Rp 322,31 miliar menjadi Rp 688,99 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Abrun Abubakar mengatakan, tahun ini permintaan pasar internasional pada produk timah diperkirakan naik 2 persen dibanding tahun lalu. Tapi, karena ketatnya pasokan, harga melonjak. "Rata-rata harga timah sepanjang semester I 2011 lebih tinggi 67 persen dibanding periode sama 2010," ujarnya kemarin (25/8).
Baca Juga:
Data menunjukkan, sepanjang semester I 2011, harga timah di pasar London Metal Exchange (LME) sempat menyentuh harga tertinggi di level USD 33.255 per metrik ton dan harga terendah USD 24.600 per metrik ton. Adapun rata-rata harga USD 29.337 per metrik ton atau 67 persen di atas rata-rata harga periode sama tahun sebelumnya USD 17.529 per metrik ton.
Baca Juga: