Tinta Elizabeth

Oleh: Dahlan Iskan

Tinta Elizabeth
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ia suka menyalahkan dirinyi sendiri. Tidak suka mencari kambing hitam. Waktu kecil, ketika merasa sulit belajar bahasa Prancis dia sampai menyiramkan tinta ke badannyi.

Ketika Raja Edward memilih wanita ketimbang takhta, ayah Elizabeth pun tiba-tiba jadi Raja Inggris: King George VI.

Elizabeth menjadi Princes. Lalu jadi ratu. Jadilah Elizabeth Ratu Inggris yang luar biasa.

Kisah 'pilih wanita daripada takhta' Raja Edward VIII ini abadi dalam love story. Maka nama Wallis Simpson harus dicatat sebagai bintang daya tariknya.

Waktu bertemu Edward VIII, sebenarnya Wallis sudah berumur sekitar 31 tahun. Saat itu dia masih dalam status sebagai istri dari suaminyi yang kedua: Ernest Simpson.

Dia sudah lima tahun menjadi istri Simpson. Nama Wallis Simpson diambil dari nama belakang suami keduanyi itu.

Wallis kawin pertama di umur 20 tahun. Dengan Win Spencer, seorang anggota marinir. Mereka baru bercerai setelah 9 tahun menikah.

Dalam publikasi Documentary disebutkan Wallis tidak tergolong cantik. Rahangnya terlalu besar untuk ukuran wanita cantik.

Elizabeth sebenarnya tidak punya harapan jadi Ratu Inggris. Yang lebih berhak ialah sepupunya: anak dari pakde-nya, Raja Edward VIII.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News