Tintin, Hadiah Tahun Baru!
Sama seperti di sekolah dulu, mengisi waktu di sela pekerjaannya Herge senang menggambar. Eh, ada awak redaksi yang melirik.
Mula-mula vinyetnya dimuat. Kemudian dia mulai diminta menggambar ilustrasi sebagai pelengkap di halaman seni dan resensi buku.
"Bekerja pada kantor surat kabar yang sibuk, merupakan pengalaman menggairahkan bagi Herge. Dia rajin meng-update dan mengikuti perkembangan berita dari hari ke hari," tulis Michael Farr.
Meski bukan wartawan, gaya hidup Herge seperti wartawan. Dia suka berlama-lama di perpustakaan kantor. Dan lazimnya wartawan, belakangan dia membuat perpustakaan sendiri.
"Dia bermimpi menjadi reporter terkenal seperti Albert Londres," ungkap Michael.
Albert Lorders wartawan investigasi kenamaan kala itu.
Belakangan, dia hilang dalam insiden karamnya kapal Georges-Philippar milik Prancis yang terbakar secara misterius di Laut Merah, 1932. Padahal dia berjanji membawa berita yang belum terungkap.
Nah, saat dipercaya mengelola halaman Le Petit, suplemen anak di koran Le Vingtieme Siecle, Herge terbayang sosok reporter seperti Londres. Lahirlah serial Tintin.
TINTIN. Masih ingat jambul dan petulangannya? Komik wartawan cerdas tak terkalahkan ini diciptakan oleh seorang pria yang bercita-cita jadi wartawan,
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah