Tionghoa, Dulu dan Sekarang (1)
Hollands Spreken, Peranakan, dan Totok
Senin, 26 Januari 2009 – 08:57 WIB
Sedangkan orang totok biasa menghalangi anaknya kawin dengan hollands spreken dengan kata-kata, "Kamu nanti jadi orang yang tidak tahu adat." Atau, "tidak mau lagi menghormati leluhur."
Yang hollands spreken umumnya menyekolahkan anaknya di sekolah berbahasa Belanda. Atau mengirim anak mereka ke Holland atau Jerman. Yang peranakan mengirim anaknya ke sekolah terdekat, termasuk tidak masalah kalau harus ke sekolah negeri. Yang totok menyekolahkan anaknya ke sekolah berbahasa Tionghoa. Semua itu terjadi dulu.
Bagaimana sekarang? (bersambung)
WAKTU itu belum ada negara yang disebut Indonesia, atau Malaysia, atau Singapura. Tiga negara itu masih jadi satu kesatuan wilayah ekonomi dan budaya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi