Tiongkok Bagi-Bagi Angpao Rp 14,8 T
Senin, 26 Januari 2009 – 11:23 WIB
Imlek kali ini memang terasa berat bagi sebagian besar warga Tiongkok, terutama untuk sekitar 200 juta buruh migran. Krisis finansial global cukup keras menghantam Tiongkok sebagai salah satu negara industri. Banyak pabrik oleng bahkan kolaps. Jutaan pekerja kehilangan mata pencaharian. Berdasar laporan media-media lokal, selama seminggu ini saja, lebih dari 10 juta buruh migran pulang ke kampung halaman dan kembali bekerja sebagai petani. Di pusat industri Zhenyang County misalnya, dari lebih 25 ribu perantau yang pulang kampung sejak Desember, sekitar 60 persen diantaranya kehilangan pekerjaan.
Baca Juga:
Cai Qin, buruh migran dari daerah miskin di barat daya Provinsi Guizhou, salah seorang yang merasakan tamparan krisis itu. Selama tujuh tahun terakhir, Spring Festival menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi keluarganya. Per bulan, dia dan istri setidaknya meraup pendapatan CNY 2.000 (sekitar Rp 3,2 juta).
Tahun ini, situasinya berbeda drastis. Perusahaan pembuat mainan tempat pria 32 tahun itu dan istri bekerja gulung tikar pada November lalu. (ape/ami)
BEIJING - Perekonomian negara boleh-boleh saja diterpa krisis, tapi senyum rakyat harus tetap mengembang saat Imlek. Agar ''kebahagiaan'' warganya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29