Tiongkok Bagi-Bagi Angpao Rp 14,8 T

Tiongkok Bagi-Bagi Angpao Rp 14,8 T
Tiongkok Bagi-Bagi Angpao Rp 14,8 T
Imlek kali ini memang terasa berat bagi sebagian besar warga Tiongkok, terutama untuk sekitar 200 juta buruh migran. Krisis finansial global cukup keras menghantam Tiongkok sebagai salah satu negara industri. Banyak pabrik oleng bahkan kolaps. Jutaan pekerja kehilangan mata pencaharian. Berdasar laporan media-media lokal, selama seminggu ini saja, lebih dari 10 juta buruh migran pulang ke kampung halaman dan kembali bekerja sebagai petani. Di pusat industri Zhenyang County misalnya, dari lebih 25 ribu perantau yang pulang kampung sejak Desember, sekitar 60 persen diantaranya kehilangan pekerjaan.

Cai Qin, buruh migran dari daerah miskin di barat daya Provinsi Guizhou, salah seorang yang merasakan tamparan krisis itu. Selama tujuh tahun terakhir, Spring Festival menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi keluarganya. Per bulan, dia dan istri setidaknya meraup pendapatan CNY 2.000 (sekitar Rp 3,2 juta).

Tahun ini, situasinya berbeda drastis. Perusahaan pembuat mainan tempat pria 32 tahun itu dan istri bekerja gulung tikar pada November lalu. (ape/ami)

BEIJING - Perekonomian negara boleh-boleh saja diterpa krisis, tapi senyum rakyat harus tetap mengembang saat Imlek. Agar ''kebahagiaan'' warganya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News