Tiongkok Bantah Persulit Ekspor karena Australia Desak Penyelidikan COVID-19

Pemerintah China dinilai melancarkan taktik diplomasi perdagangan terhadap Australia, setelah menguatnya desakan untuk menyelidiki asal-usul COVID-19. Dua produk unggulan Australia yaitu gandum dan daging sapi kena getahnya.
Dalam beberapa hari terakhir, China mengisyaratkan akan mengenakan tarif 80 persen untuk gandum Australia, serta melarang impor daging merah dari empat rumah potong hewan (RPH).
Bulan lalu, Duta Besar China untuk Australia, Cheng Jingye melontarkan pernyataan bernada mengancam setelah Pemerintah Australia bersikeras untuk menyelidiki asal-usul COVID-19.
Dubes Cheng mengatakan konsumen di China bisa saja mempertimbangkan kembali mengapa mereka harus membeli produk dan jasa Australia sebagai reaksi terhadap desakan penyelidikan.

"Jika mood-nya memburuk, rakyat [China] akan berpikir mengapa kami harus datang ke suatu negara yang tidak bersahabat dengan China," katanya pada akhir April, seperti dikutip media Australian Financial Review.
"Mungkin warga biasa di China akan berkata, mengapa kami harus minum wine Australia, makan daging sapi Australia?" tambah Dubes Cheng.
Dalam tempo dua pekan sejak itu, China menyatakan akan mengenakan tarif sebesar 80 persen untuk gandum dari Australia.
Pemerintah China dinilai melancarkan taktik diplomasi perdagangan terhadap Australia, setelah menguatnya desakan untuk menyelidiki asal-usul COVID-19
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya