Tiongkok Batasi Waktu Main Game Anak , Tapi Tidak Semua Orangtua Setuju
"Anak-anak memiliki keinginan alami untuk bermain. Pada akhirnya, adalah orangtua yang harus bertanggung jawab dalam menjaga anak-anak mereka."
'Negara tidak perlu ikut campur'
Pembatasan baru Tiongkok ini juga memicu perdebatan di kalangan orangtua Australia.
Ken Yin, warga Sydney yang pindah ke Australia dari provinsi Guangdong pada tahun 2006 dan memiliki tiga anak, mengatakan bahwa sudah ada cara-cara yang bisa digunakan orangtua untuk mengatur kebiasaan bermain game online anak-anak mereka.
"Anak-anak saya bermain game online. Kami memiliki perangkat lunak yang dapat mengontrol [waktu bermain] mereka," kata Ken.
"Anda bisa menggunakan parental control pada perangkat dan sistem Microsoft, Google dan Apple, seperti berapa lama dapat log in [masuk] ke komputer dan game apa yang dapat dimainkan pada ponsel.
"Kalau kita butuh negara untuk membuat peraturan yang mengontrol waktu main game anak, apa peran orang tua?"
Hugh Davies, ahli game HP dari Universitas RMIT Melbourne, memberatkan pengaruh orangtua bagi anak dan mendorong mereka untuk menjadi panutan.
"Sangat penting juga bagi orang tua untuk merefleksikan berapa banyak waktu yang mereka habiskan di depan layar mulai dari TV, laptop hingga ponsel," kata Dr Davies.
Anak di bawah 18 tahun di Tiongkok kini dilarang bermain game dari hari Senin sampai Kamis dan hanya diperbolehkan melakukannya satu jam di hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan saat hari libur nasional
- Celeng Banteng
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Rayakan Hari Ibu Bareng Anak, Paula Verhoeven: Rasanya Campur Aduk
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara